Hai hai, PSC hadir lagi nih, kali ini bahas tentang apaan ya ? daripada penasaran, yuk disimak. Awal menjadi mahasiswa mungkin merupakan saat-saat yang sulit bagi sebagian banyak orang. Banyak perubahan yang dialami pada saat memasuki jenjang perkuliahan dibanding saat masih di Sekolah Menengah Atas. Pada saat itu, seseorang tengah mengalami yang namanya masa transisi. Jika mampu mengatasi perubahan yang terjadi pada masa transisi ini, mahasiswa itu tidak hanya menjadi pribadi yang sehat secara psikologis, namun juga menunjukkan prestasi yang bagus dalam hal akademiknya maupun bidang lainnya. Hal ini dapat terjadi pada seseorang yang mampu menolak kegagalan yang dialaminya. Seseorang yang mampu menolak kegagalan akan menunjukkan perilaku yang berlawanan dengan kondisi dirinya saat ini. Orang tersebut akan bangkit dan terus berusaha sampai dapat mencapai apa yang diinginkan atau sampai dapat mengatasi hambatan yang ada pada diri dan lingkungan sekitarnya. Berbagai hambatan yang dialami dapat diatasi jika seseorang memiliki Adversity Quotient (AQ)yang baik. Pertanyaannya, apakah Adversity Quotient (AQ) itu ?  Menurut Stoltz, ada kerangka berpikir yang disebut Adversity Quotient (AQ). AQ ini menjembatani antara IQ dan EQ. Stoltz mengatakan bahwa dalam meraih kesuksesan bukan Intelligence  Quotient (IQ) ataupun Emotional Quotient (EQ) yang berperan besar dalam diri seseorang, namun juga diperlukan Adversity Quotient (AQ). Adversity Quotient (AQ) merupakan salah satu konsep psikologis tentang kecerdasan yang dikembangkan oleh Stolzt berisi daya juang atau kemampuan seseorang untuk menghadapi kesulitan yang menghadang. Menurut Stoltz, suksesnya pekerjaan dan hidup terutama ditentukan oleh Adversity Quotient (AQ). Jadi, selain IQ dan EQ ternyata diperlukan juga yang namanya Adversity Quotient (AQ) agar mampu bertahan dan sukses menjalani kehidupan mahasiswa. Sekian PSC kali ini, terima kasih telah membaca. Dan nantikan PSC selanjutnya ya!

----------------------------

HIMA PRODI PSIKOLOGI KM FK UNAND
#KabinetAversi
#DepartemenPendpro
2018/2019

Comments