[PSYCHOLOGY STUDY CORNER]
Tidak dapat dipungkiri bahwa generasi sekarang tidak bisa lepas dari yang namanya gadget. Karena selain menyenangkan dan menghibur, kegiatan sehari hari pun banyak melibatkan penggunaan media komunikasi seperti smartphone sebagai penunjangnya. Hal ini menyebabkan banyak yang menjadi kecanduan dengan smartphone sehingga akan membawa berbagai dampak untuk diri mereka.
Ketika teman teman berada dalam situasi jauh dari smartphone, apakah teman teman pernah merasakan kecemasan berlebihan, panik, bahkan berkeringat? Jika pernah, hati hati loh karena bisa jadi itu merupakan gejala dari nomophobia.
Nomophobia? Apa itu?
Nomophobia atau yang merupakan singkatan dari No-Mobile-Phone Phobia merupakan kondisi tidak dapat lepas dari telepon genggam (Cheever, dkk., 2014). Nomophobia dianggap sebagai gangguan yang modern dan baru-baru ini telah digunakan untuk menggambarkan ketidaknyamanan atau kecemasan yang disebabkan oleh tidak berada dekat dengan perangkat komunikasi virtual seperti telepon genggam (King, dkk,. 2013). Dampak dari nomophobia sendiri yaitu mengalami kegelisahan, kesepian, kecemasan, panik, kesedihan, berkeringat dan gemetar ketika dipisahkan atau tidak berada didekat smartphone (Bragazzi & Puente, 2014; King, 2013).
Meskipun istilah nomophobia belum tercatat secara resmi dalam DSM sebagai salah satu jenis phobia, namun banyak ahli yang mengkategorikan nomophobia ini sebagai salah satu phobia spesifik untuk DSM V. Phobia spesifik didefinisikan dalam DSM-V sebagai "ketakutan atau kecemasan terbatas pada adanya situasi atau objek tertentu, yang dapat disebut stimulus phobia" (American Psychological Association, 2013). Meskipun belum tercatat resmi, saat ini banyak ahli yang mengusulkan nomophobia untuk dimasukkan dalam DSM-V (Diagnostic and Statistical manual of Mental disorders, fifth version)
Apakah teman teman pernah melihat orang lain dengan kondisi tersebut? Atau bahkan teman teman sendiri pernah merasakan takut, tidak aman, dan gelisah ketika jauh dari smartphone? Nah, sebelum kita benar benar memiliki nomophobia ini, ada baiknya kita sebagai generasi modern yang cerdas mulai membatasi penggunaan dan pemanfaatan smartphone secara efektif agar kita dapat menjadi pribadi yang lebih produktif dan sehat secara psikologis!:)
----------------------------
HIMA PRODI PSIKOLOGI KM FK UNAND
#KabinetDivergent
#DepartemenPendpro
2019/2020
Tidak dapat dipungkiri bahwa generasi sekarang tidak bisa lepas dari yang namanya gadget. Karena selain menyenangkan dan menghibur, kegiatan sehari hari pun banyak melibatkan penggunaan media komunikasi seperti smartphone sebagai penunjangnya. Hal ini menyebabkan banyak yang menjadi kecanduan dengan smartphone sehingga akan membawa berbagai dampak untuk diri mereka.
Ketika teman teman berada dalam situasi jauh dari smartphone, apakah teman teman pernah merasakan kecemasan berlebihan, panik, bahkan berkeringat? Jika pernah, hati hati loh karena bisa jadi itu merupakan gejala dari nomophobia.
Nomophobia? Apa itu?
Nomophobia atau yang merupakan singkatan dari No-Mobile-Phone Phobia merupakan kondisi tidak dapat lepas dari telepon genggam (Cheever, dkk., 2014). Nomophobia dianggap sebagai gangguan yang modern dan baru-baru ini telah digunakan untuk menggambarkan ketidaknyamanan atau kecemasan yang disebabkan oleh tidak berada dekat dengan perangkat komunikasi virtual seperti telepon genggam (King, dkk,. 2013). Dampak dari nomophobia sendiri yaitu mengalami kegelisahan, kesepian, kecemasan, panik, kesedihan, berkeringat dan gemetar ketika dipisahkan atau tidak berada didekat smartphone (Bragazzi & Puente, 2014; King, 2013).
Meskipun istilah nomophobia belum tercatat secara resmi dalam DSM sebagai salah satu jenis phobia, namun banyak ahli yang mengkategorikan nomophobia ini sebagai salah satu phobia spesifik untuk DSM V. Phobia spesifik didefinisikan dalam DSM-V sebagai "ketakutan atau kecemasan terbatas pada adanya situasi atau objek tertentu, yang dapat disebut stimulus phobia" (American Psychological Association, 2013). Meskipun belum tercatat resmi, saat ini banyak ahli yang mengusulkan nomophobia untuk dimasukkan dalam DSM-V (Diagnostic and Statistical manual of Mental disorders, fifth version)
Apakah teman teman pernah melihat orang lain dengan kondisi tersebut? Atau bahkan teman teman sendiri pernah merasakan takut, tidak aman, dan gelisah ketika jauh dari smartphone? Nah, sebelum kita benar benar memiliki nomophobia ini, ada baiknya kita sebagai generasi modern yang cerdas mulai membatasi penggunaan dan pemanfaatan smartphone secara efektif agar kita dapat menjadi pribadi yang lebih produktif dan sehat secara psikologis!:)
----------------------------
HIMA PRODI PSIKOLOGI KM FK UNAND
#KabinetDivergent
#DepartemenPendpro
2019/2020
Comments
Post a Comment