[Incest? Kok Bisa Sih?]


Halo teman-teman! Kembali lagi nih dengan PSC!

Akhir-akhir ini kondisi di negara kita cukup memprihatinkan. Banyak kasus-kasus yang bikin kita mengelus dada, salah satunya yang paling hangat adalah kasus incest atau hubungan sedarah. Nah gimana sih kok bisa incest terjadi?

Incest atau hubungan sedarah adalah hubungan seksual yang dilakukan oleh pasangan yang memiliki hubungan darah yang sangat dekat seperti ayah-anak, ibu-anak, kakak-adik, dsb (Fuad, 2016). Faktor- faktor yang melatarbelakangi kasus-kasus incest antara lain adalah konflik budaya yang gagal terserap dengan baik, terjerat kemiskinan, dan sedang pengangguran (Fuad, 2016). Menurut Supratiknya (1995), incest dapat disebabkan beberapa hal yaitu:
1. Incest yang terjadi secara tidak sengaja, sebelumnya tidak ada niat untuk melakukan incest, namun karena ada faktor pendukung maka terjadilah incest.
2. Incest akibat psikopatologi berat, pelaku adalah alkoholik atau psikopatik.
3. Incest akibat pedofilia, ayah dengan anak perempuan, atau abang yang cukup tua dengan adik perempuan yang masih anak-anak.
4. Incest akibat contoh buruk dari sang ayah, anaknya meniru incest dari yang dilakukan orang tua mereka.
5. Incest akibat patologi keluarga dan hubungan perkawinan yang tidak harmonis.
Dampak dari incest ini adalah dapat melahirkan keturan yang cacat fisik maupun mental/psikopatologi. Yang pasti incest juga akan menambah beban psikologis pada pelakunya (Sardo, 2019).
Nah, secara psikologi bantuan yang dapat dilakukan pada kasus incest yaitu memberi konseling dan juga terapi psikologis untuk pelaku dan juga keluarganya, namun membutuhkan waktu yang lama.
Nah ternyata incest sudah dilakukan dari zaman dahulu loh teman-teman. Kerajaan Mesir tak jarang melakukannya dengan alasan untuk menjaga kemurnian darah biru mereka. Naasnya malah berujung kecacatan dan kematian pada keturunannya. Duh seram yaa teman-teman?

Nah sampai jumpa di PSC selanjutnyaaa!
----------------------------

HIMA PRODI PSIKOLOGI KM FK UNAND
#KabinetDivergent
#DepartemenPendpro
2019/2020



Comments